Bisnis baju bekas layak pakai atau yang dikenal juga dengan thrift store bukan lagi jadi hal yang baru di Indonesia. Bahkan, di beberapa platform seperti Instagram, bisnis ini sudah cukup menjamur dan banyak diminati pelanggan. Selain membawa cuan bagi para penjualnya, pelanggan yang belanja di thrift store juga umumnya akan mendapat banyak keuntungan.
Mulai dari penghematan uang, bisa beli berbagai jenis pakaian dengan harga murah, bisa mixed and match sesuka hati, bisa menemukan pakaian branded tapi harga jauh lebih murah, dan masih banyak lagi. Terlebih di tengah pandemi, pakaian adalah kebutuhan yang bisa dibilang tidak terlalu penting karena banyak orang berhemat uang untuk pengeluaran yang lebih darurat. Nah, thrift store adalah salah satu solusi untuk hal tersebut.
Buat kamu yang bertanya-tanya gimana ya caranya bisa dapat cuan dengan terjun ke bisnis baju bekas atau thrift store? Yuk, kita bahas satu-satu bagaimana cara memulai bisnis yang masih berpotensi cuan di 2021 ini.
Tentukan rencana bisnis: target pasar, modal, dan kategori bajunya
Idealnya, setiap bisnis harus dimulai dengan perencanaan yang matang. Perencanaan bisnis antara lain meliputi riset pasar, targetnya, pemilihan produk, modal, harga jual, hingga hitung-hitungan alokasi dana untuk eksekusinya.
Modal adalah salah satu aspek penting dari bisnis baju bekas atau thrift store. Sebab, kecil kemungkinan bisnis yang satu ini bisa dijalankan secara dropship seperti produk lainnya. Sebagai pebisnis baju bekas, kita perlu sejumlah modal untuk belanja ke supplier untuk kemudian dijual kembali di toko thrift kita.
Jika kamu pemula dalam bisnis ini, kamu bisa memulai dengan modal kecil di kisaran Rp 1 juta sampai Rp 2 jutaan. Setelah itu, pastikan kamu membuat perencanaan bisnis dengan matang dan sedetail mungkin hingga ke tahap eksekusinya.
Riset dan cari supplier baju bekas yang tepat
Salah satu tantangan terbesar dalam bisnis baju bekas adalah menemukan supplier yang tepat. Bukan cuma itu aja, kamu juga perlu spesifik dalam menentukan, tipe pakaian bekas apa yang ingin kamu jual ke target marketmu. Apakah itu sweater? Hoodie? Kemeja? Jeans? Atau kaos?
Makin spesifik tipe pakaiannya, akan makin baik untuk bisnismu. Sebab, kamu bisa fokus belanja untuk satu tipe pakaian saja demi memenuhi kebutuhan pasar. Ini juga bisa membantu bisnis baju bekasmu lebih spesifik dan tematik di mata calon pelanggan. Misalnya, kamu memutuskan untuk berbisnis baju bekas kategori sweater. Jika konsisten dilakukan dan pilihan sweater bekas di tokomu cukup unik, pelanggan akan dengan mudah kembali lagi untuk membeli sweater.
Hunting supplier pakaian bekas yang tepat bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari berkunjung ke toko-toko pakaian bekas yang ada di kota tempatmu tinggal, berburu online, hingga menjalin koneksi dengan pedagang-pedagang lewat jejaring sosial seperti Facebook. Bukan hal yang mudah, tapi jika gigih dilakukan, kamu berpeluang mendapat supplier pakaian yang pilihan barangnya oke punya, tapi harga terjangkau.
Masukkan laundry dalam proses bisnis
Demi memberikan kenyamanan pada pelanggan, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk memasukkan proses laundry dalam bisnis baju bekasmu. Secara singkat, pasca membeli berkarung-karung pakaian bekas, kamu perlu mencuci atau melaundry-nya supaya bersih, bebas kuman, dan bagus ketika difoto untuk penjualan.
Baju bekas yang laundry lebih dulu dan wangi ketika sampai di tangan pelanggan, tentu akan memberikan kesan yang lebih baik. Selain faktor kebersihan, ini juga bisa menjadikan bisnis pakaian bekasmu lebih kredibel & berkesan bagi pelanggan.
Jangan khawatir, biaya laundry bisa dihitung sebagai modal sebelum menentukan harga jual. Ditambah, saat ini banyak laundry kiloan yang murah sudah termasuk setrika. Mulai dari 7 ribuan per kilogram pakaiannya.
Buat dan gunakan media sosial sebagai platform jualan dan promosi
Untuk kamu yang memiliki bujet terbatas, kamu bisa mengandalkan media sosial untuk tempat jualan sekaligus promo bisnismu. Instagram adalah platform yang tepat karena mengutamakan konsep foto estetik. Ketika membeli pakaian, orang akan lebih condong melihat katalog atau visual dari pakaian dibanding membaca deskripsi. Jadi, pastikan kamu bisa memotret pakaian bekas yang ingin dijual dengan angle yang menarik supaya lebih banyak menarik perhatian pelanggan, ya!
Buat tipe promosi dan aktivitas online yang bisa menarik banyak pelanggan baru
Ada banyak thrift store di Instagram yang menerapkan cara promosi menarik untuk menambah jumlah followers dan Instagram. Salah satunya dengan menggunakan cara membuka sistem open order hanya pada tanggal dan jam tertentu. Tapi, beberapa hari sebelum open order, katalog foto dari baju bekas yang ingin dijual beserta detailnya sudah dishare lebih dulu. Ini membuat, banyak calon pembeli tertarik dan penasaran sehingga di hari H open order, antusiasmenya akan membludak.
Nggak punya cukup modal untuk bisnis baju bekas? Kredit online aja di KrediFazz!
Pinjaman atau kredit online untuk modal bisnis termasuk dalam kategori utang produktif. Utang yang digunakan untuk membeli atau aktivitas yang bisa menambah nilai dan aset. Termasuk bisnis thrift store atau pakaian bekas. Tapi, tentunya pinjaman ini harus dibarengi dengan perencanaan dan hitung-hitungan yang matang, ya.
Aplikasi pinjaman atau kredit online seperti KrediFazz dapat menjadi salah satu alternatif pinjaman untuk kamu yang butuh pinjaman modal dalam jumlah kecil. Mulai dari 100 ribu sampai dengan Rp 3 juta rupiah. Selain tidak butuh proposal bisnis, pinjaman di KrediFazz juga tidak membutuhkan survei. Bisa cair dalam hitungan menit pasca pengajuan pinjamanmu disetujui.
Untuk ukuran pinjaman online yang cepat cair, KrediFazz hanya mematok suku bunga sebesar 0,3% per hari atau 9% per bulannya. Kamu bisa pilih tenor pengembalian mulai 30 hari, 3 bulan, atau maksimal 6 bulan. Plus, jangan khawatir, KrediFazz merupakan aplikasi pinjaman atau kredit online yang sudah terdaftar di OJK.
Jika tertarik mencoba, kamu bisa mengunduh aplikasi KrediFazz di Google Play Store untuk daftar dan ajukan pinjaman.